Ada beberapa tema interior yang memiliki kesan cenderung feminin seperti victorian, romantic, dan country. Selain itu ada satu lagi tema yang menjadi pilihan favorit sebagian besar wanita yaitu gaya interior shabby chic.
Baik tema victorian, romantic, dan country memiliki daya tarik tersendiri. Tema tersebut sering dipilih karena mampu menciptakan suasana yang lembut, romantis, dan nyaman. Namun tema shabby chic justru menonjol dengan sentuhan vintagenya yang khas.
Apa Itu Interior Shabby Chic?
Desain interior shabby chic adalah gaya desain yang mampu menciptakan suasana lembut dan feminin. “Shabby” menggambarkan kesan lusuh, sedangkan “chic” merujuk pada keanggunan.
Jadi gaya desain ini banyak memanfaatkan furniture dan peralatan lama yang tampak lusuh untuk mendapatkan kesan unik dan antik. Penggunaan warna lembut semakin memperkuat karakter feminin dalam ruangan yang dihiasi dengan desain shabby chic.
Oleh karena itu, mayoritas penggemar desain shabby chic adalah perempuan. Gaya desain rumah shabby chic kini populer di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan perkembangan selera dan keinginan masyarakat untuk menciptakan ruang yang nyaman dan indah.
Sejarah Gaya Interior Shabby Chic
Gaya shabby chic mulai populer pada abad ke-18. Kala itu masyarakat kelas menengah ke atas di Inggris sangat tertarik pada kemewahan dan keindahan rumah. Masyarakat Inggris berlomba-lomba mencari furniture dengan nilai sejarah yang tinggi.
Mereka banyak menggunakan furniture vintage untuk mempercantik rumah. Bagi mereka, semakin antik dan makin kuno sebuah perabot maka semakin tinggi pula nilainya. Inilah yang menjadi dasar gaya shabby chic dalam desain interior modern.
Ciri khas gaya ini adalah penggunaan perabot kuno yang menciptakan kesan antik. Meskipun tidak sebanding dengan perabot bersejarah tinggi, inovasi dalam desain shabby chic pada desain masa kini semakin beragam dan kreatif.
Karakteristik dari Shabby Chic Style
Tingginya permintaan pasar terhadap gaya interior ini membuat para pengusaha berlomba-lomba berinovasi menciptakan perabotan yang mampu memenuhi karakteristik gaya tersebut.
Oleh karena itu, tak heran jika Anda dengan mudah bisa menemui perabot bergaya shabby chic yang semakin beragam dan inovatif. Berikut ini adalah karakteristik dari gaya interior shabby chic.
1. Menggunakan Warna-Warna Lembut
Penggunaan warna dalam desain shabby chic sangat memperhatikan nuansa feminin dan anggun. Oleh karena itu, pemilihan warna yang tepat menjadi kunci untuk menciptakan suasana yang diinginkan.
Untuk mendapatkan kesan feminin, gaya interior shabby chic sering kali mengandalkan warna-warna lembut seperti putih, merah muda, hijau muda, dan biru muda. Biasanya warna-warna ini sering disebut juga sebagai warna pastel.
Namun jika Anda memiliki selera warna yang berbeda, eksplorasi pada pilihan warna lainnya juga dapat dilakukan. Fleksibilitas dalam memilih warna memungkinkan untuk melakukan perubahan dan penyesuaian dengan preferensi pribadi.
2. Penggunaan Furniture Vintage
Furniture yang dipilih untuk ruangan bergaya shabby chic memiliki ciri khas yang menonjolkan kesan lusuh, usang, dan seperti telah ada dalam waktu yang cukup lama. Meskipun usang, karakter vintage tersebut justru memiliki nilai keindahan tersendiri.
Karena seperti kita tahu, gaya shabby chic menekankan daya tarik pada barang-barang bekas dengan sentuhan unik dan nuansa antik. Meskipun demikian, pemilihan furniture yang tepat dapat memberikan nilai seni yang mencolok dalam tata ruang.
Contoh penggunaan furniture vintage pada desain shabby chic antara lain adalah penggunaan kursi kayu, pintu kayu, atau jendela dengan tampilan yang tampak lusuh. Selain itu ada juga yang memanfaatkan bingkai kayu yang sudah tua dan usang.
3. Aksesoris dari Kain Linen
Gaya interior shabby chic sering memanfaatkan kain sebagai hiasan atau penutup sofa. Kain yang dipilih biasanya adalah jenis kain linen dan katun. Namun dalam desain ini biasanya kain linen menjadi pilihan utama dan kain katun menjadi alternatifnya.
Kain linen atau kain katun berkualitas tinggi kemudian dibuat menjadi taplak meja, gorden, sarung bantal, atau penutup sofa. Warna kain yang digunakan juga tidak sembarangan. Warna aksesoris tersebut dipilih sesuai dengan tema ruangan.
Sebagai contoh warna gorden jendela, sofa, dan taplak meja dibuat menggunakan kain dengan satu palet warna yang sama untuk memberikan kesan seragam. Jika menginginkan penambahan motif, gambar bunga-bunga kecil seringkali menjadi pilihannya.
4. Dekorasi dengan Tanaman Hidup
Dalam konsep interior shabby chic penggunaan tanaman hidup sebagai elemen dekorasi sering dipilih. Tanaman hidup dipilih karena kental dengan nuansa feminin sebagaimana konsep desain ini tercipta.
Selain sebagai elemen dekorasi, tanaman hidup yang diletakkan di dalam ruangan bisa membuat udara di sekitarnya terasa lebih sejuk. Biasanya jenis bunga yang dipilih untuk melengkapi desain shabby chic adalah bunga mawar.
Meskipun demikian, Anda tetap bisa memilih jenis tanaman lain seperti kaktus yang bisa menimbulkan kontras dengan latar belakang ruangan yang didominasi oleh warna-warna pastel.
Jasa Desain Interior Shabby Chic
Untuk Anda yang tertarik mengadopsi desain interior klasik ini pada hunian pribadi, maka kami bisa membantu mewujudkannya. Furniture Sidoarjo99 merupakan perusahaan layanan jasa interior Sidoarjo yang mampu membuat semua jenis desain, termasuk desain shabby chic.
Dengan pengalaman dan kreativitas yang tinggi, kami siap mengubah ruangan Anda menjadi tempat yang unik, hangat, dan penuh karakter. Tim profesional kami memahami betul estetika shabby chic sehingga mampu mengaplikasikan pada setiap detail bagiannya.
Percayakan pembuatan desain interior shabby chic Anda kepada kami dan saksikan bagaimana ruangan Anda berubah menjadi tempat yang memiliki desain shabby chic. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi mengenai desain yang Anda inginkan.